Pura Goa Lawah termasuk wilayah desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jaraknya sekitar 10 km ke arah timur kota Klungkung atau kurang lebih 50 km dari kota Denpasar. Menempuh jarak satu setengah jam dari Bandar udara Ngurah Rai melalui by pass Prof Ida Bagus Mantra. Lokasi pura juga satu jalur dengan objek wisata Candidasa, berkisar 15 km sebelah timur pura Goa Lawah dan tempat wisata Kerta Gosa Bali.
Mengenai sejarah pura Goa Lawah, tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang membangun pura ini. Menurut penelitian para ahli, sejarah pura ini dibangun pada abad ke-11 atas gagasan dari Mpu Kuturan. Pura Goa Lawah adalah tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.
Pemandangan di pura ini sangat khas, karena terdapat sebuah goa yang berada di bawah pepohonan yang rindang dan di dalam dinding mulut gua terdapat banyak kelelawar bergelantungan. Selain itu anda juga bisa menikmati pemandangan laut yang ada di seberangnya hanya dengan berjalan kaki menyebrangi jalan raya.
Di mulut goa dibangun beberapa tempat pemujaan. Di depan goa dalam areal pura juga nampak banyak tempat pemujaan. Upacara besar di pura ini dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Pada penanggalan Bali disebut hari Anggarkasih Medangsia.
Karena Pura ini berada di dekat pantai, sebuah pura juga dibangun di area pantai yang disebut Pura Segara. Pura Segara merupakan pura masyarakat sekitar yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan untuk memuja Tuhan dengan sebutan Bhatara Baruna atau Dewa Laut.
Saat memasuki desa Pesinggahan menuju pura Goa Lawah, disepanjang jalan banyak terdapat warung yang menawarkan menu dari ikan laut. Seperti ikan bakar, pepes ikan, sate, sup ikan, sayur plecing, sambal mentah, sambal merah bumbu Bali, lengkap dengan nasi dan es kelapa muda. Warung makanan ringan juga banyak terdapat diseberang pura.
Areal parkir yang tersedia cukup luas yang berada di luar pura dan di tepi pantai. Daerah tujuan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Terutama pada saat musim liburan dan hari raya besar.
Mengenai sejarah pura Goa Lawah, tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang membangun pura ini. Menurut penelitian para ahli, sejarah pura ini dibangun pada abad ke-11 atas gagasan dari Mpu Kuturan. Pura Goa Lawah adalah tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.
Pemandangan di pura ini sangat khas, karena terdapat sebuah goa yang berada di bawah pepohonan yang rindang dan di dalam dinding mulut gua terdapat banyak kelelawar bergelantungan. Selain itu anda juga bisa menikmati pemandangan laut yang ada di seberangnya hanya dengan berjalan kaki menyebrangi jalan raya.
Di mulut goa dibangun beberapa tempat pemujaan. Di depan goa dalam areal pura juga nampak banyak tempat pemujaan. Upacara besar di pura ini dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Pada penanggalan Bali disebut hari Anggarkasih Medangsia.
Karena Pura ini berada di dekat pantai, sebuah pura juga dibangun di area pantai yang disebut Pura Segara. Pura Segara merupakan pura masyarakat sekitar yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan untuk memuja Tuhan dengan sebutan Bhatara Baruna atau Dewa Laut.
Saat memasuki desa Pesinggahan menuju pura Goa Lawah, disepanjang jalan banyak terdapat warung yang menawarkan menu dari ikan laut. Seperti ikan bakar, pepes ikan, sate, sup ikan, sayur plecing, sambal mentah, sambal merah bumbu Bali, lengkap dengan nasi dan es kelapa muda. Warung makanan ringan juga banyak terdapat diseberang pura.
Areal parkir yang tersedia cukup luas yang berada di luar pura dan di tepi pantai. Daerah tujuan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Terutama pada saat musim liburan dan hari raya besar.
sumber : rentalmobilbali.net
0 comments:
Post a Comment